Apa Perbedaan Vpn Dan Dns
Set up your device
The specific steps for setting up your device will vary depending on the smart DNS provider you chose and the device you are using. However, the general process is as follows:
Apa Itu DNS Zone dan Bagaimana Cara Mengubahnya?
DNS zone adalah bagian namespace DNS yang bisa dibagi untuk tujuan administratif. Setiap zone berisi setidaknya satu entri DNS domain.
Kalau Anda menggunakan nameserver web hosting untuk domain, Anda bisa mengubah DNS zone dengan tool yang tersedia. Tujuan pengubahan ini bisa bermacam-macam, salah satunya untuk mengarahkan domain ke alamat IP lain.
Proses mengeditnya juga tidak sulit loh. Kalau menggunakan Hostinger, Anda bisa membuka hPanel lalu cari Hosting -> Tingkat Lanjut -> DNS Zone Editor.
Pada DNS Zone Editor, Anda akan melihat beberapa record yang bisa diedit, ditambahkan, dan dihapus.
Di bawahnya terdapat tabel untuk record saat ini. Gunakan search bar untuk menemukan file DNS zone yang dibutuhkan, lalu Hapus atau ubah record yang ada dengan memilih Edit.
Namun, sebelum mengonfigurasi pengaturan domain name system, penting untuk memahami berbagai jenis DNS record dan fungsinya masing-masing.
A record atau DNS host record mengarahkan hostname atau domain ke alamat IPv4. Contohnya, hostinger.co.id akan diubah menjadi 104.19.184.120.
AAAA record juga bekerja dengan cara yang mirip, tapi record ini mengubah hostname menjadi alamat IPv6.
Satu domain hanya boleh memiliki satu A record. Namun, secara default, ada dua record jenis ini di hPanel: satu untuk domain (@) dan satu lagi untuk FTP. Keduanya mengarah ke IP address yang sama.
Dengan mengubah record ini, Anda bisa mengarahkan domain ke IP address lain. Cukup klik Edit dan lakukan perubahan pada kolom yang diperlukan:
CNAME record atau ‘canonical name’ record menunjuk domain tertentu sebagai alias untuk domain lainnya. Saat pengunjung membuka salah satu domain alias di browsernya, mereka akan diarahkan ke alamat IP yang sama.
Fungsi DNS record ini yaitu untuk mempersingkat pekerjaan administrator karena mereka jadi tidak perlu membuat banyak A record untuk mengarahkan beberapa domain ke alamat IP yang sama.
Misalnya, Anda ingin mengarahkan subdomain alias1.domainanda.com dan alias2.domainanda.com ke utama.domainanda.com. Anda bisa melakukannya dengan menambahkan CNAME record bagi setiap domain.
Saat menambahkan CNAME record baru, masukkan domain atau subdomain alias di kolom Nama. Di kolom Target, masukkan domain yang akan dituju oleh domain alias.
MX record adalah singkatan dari mail exchanger, mengidentifikasi server email yang digunakan untuk memproses email masuk bagi domain tertentu. Misalnya, kalau ada MX record untuk domainanda.com, Anda nantinya bisa menerima email melalui alamat email @domainanda.com.
Hostinger punya dua MX record default:
Apabila ingin menggunakan klien email pihak ketiga seperti Google Workspace, Anda harus mengubah setiap MX record default menjadi record milik Google.
Berikut cara mengisi kolom yang diperlukan untuk mengubah atau menambahkan MX record baru, selain Nama dan TTL:
TXT record memungkinkan administrator domain menyertakan catatan yang bisa dibaca oleh manusia dan mesin. Record ini tidak secara langsung memengaruhi pengaturan DNS, tapi menginformasikan pihak lain tentang domain Anda. Fungsi TXT record berbeda-beda dan bisa ditambahkan lebih dari satu di DNS zone.
Fungsi umum TXT record adalah untuk membuat SPF (Sender Policy Framework) record. SPF record menentukan hostname atau alamat IP yang disahkan untuk mengirim email dari domain Anda. Di Hostinger, sudah ada SPF record yang dibuat oleh DNS.
Proses untuk mengedit dan menambahkan TXT record sama seperti sebelumnya. Nilai TXT harus diisi dengan informasi yang ingin Anda tentukan dalam entri.
Nilai TXT default untuk SPF record Hostinger adalah:
SRV record menghubungkan hostname ke layanan tertentu. Dibandingkan dengan record lainnya, SRV menyimpan lebih banyak informasi, termasuk nomor port. Fungsinya adalah untuk memandu aplikasi menemukan preferensi Anda bagi layanan tertentu.
Kalau menggunakan Hostinger, SRV Record tidak ada secara default, tapi Anda bisa menambahkannya. Contohnya yaitu kalau Anda ingin menambahkan SRV record untuk layanan pesan instan XMPP.
Berikut cara mengisi setiap kolom (selain TTL dan Prioritas):
Apa Itu DNS Propagation?
Setiap kali Anda mengubah atau menambahkan record baru, perlu waktu beberapa lama agar record tersebut diperbarui pada DNS server di seluruh dunia. Nah, DNS propagation atau propagasi DNS adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses ini.
Selain menambahkan atau mengubah record, perubahan nameserver atau penambahan subdomain baru juga akan memicu proses propagasi.
Terkadang butuh waktu hingga 24 jam sampai semuanya selesai, dan selama ini website Anda mungkin tidak tersedia. Untuk mengecek progresnya secara real-time, ketikkan domain Anda ke tool DNS checker seperti WhatsMyDNS.
DNSSEC adalah teknologi keamanan yang digunakan pada domain name system. DNS premium ini melindungi record dengan menambahkan tanda tangan cryptographic untuk proses autentikasi.
Dengannya, hacker tidak akan bisa mendapatkan akses ke record Anda.
Namun tidak semua domain mendukung DNSSEC. Misalnya, di Hostinger, Anda hanya bisa mengaktifkan DNSSEC untuk domain yang terdaftar di Hostinger dan dihosting di tempat lain.
Apa pun provider hosting yang Anda gunakan, sebaiknya hubungi tim dukungannya kalau Anda ingin mengaktifkan DNSSEC.
DNS adalah sistem yang mencocokkan IP address website dengan nama domain yang bisa dibaca manusia. Dengannya, kita jadi bisa mengakses website dengan nama domain dan bukan IP address yang ribet.
Ada empat jenis DNS server yang bekerja dalam proses mengakses domain: DNS resolver, root nameserver, TLD nameserver, dan authoritative name server.
Nameserver bertugas untuk menyimpan semua record milik suatu domain, sedangkan DNS zone adalah bagian dari namespace DNS yang dibagi-bagi untuk tujuan administratif.
Di hPanel, Anda bisa mengubah nameserver dan menambahkan atau mengubah record di DNS zone. Ada lima jenis DNS record yang memiliki fungsi utama agar domain bisa diakses, yaitu A, CNAME, MX, TXT, dan SRV.
Setiap kali Anda melakukan perubahan pada record ini, sistem nama domain akan membutuhkan waktu beberapa saat hingga 24 jam untuk memproses perubahan, yang disebut propagasi.
Jadi, apa sekarang Anda sudah tahu pengertian DNS beserta cara kerjanya? Kalau masih punya pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah artikel ini, ya.
Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.
In today’s digital age, online privacy and security have become increasingly important concerns. As a result, many people have turned to tools like DNS and VPN to protect their online activities from prying eyes. While these two technologies may seem similar, they serve different functions and offer different levels of protection.
DNS (Domain Name System) is a fundamental part of the internet infrastructure that translates domain names into IP addresses. Every time you access a website or an online service, your device sends a DNS request to a DNS server to resolve the domain name into an IP address.
On the other hand, a VPN (Virtual Private Network) is a tool that encrypts your internet traffic and routes it through a private network of servers operated by a VPN provider. This means that your online activities are hidden from your internet service provider and other potential snoopers.
Understanding the difference between DNS and VPN is essential to choosing the right tool to protect your online activities. In this article, we will explore the key differences between DNS and VPN, and discuss the pros and cons of using each technology.
DNS (Domain Name System) is a critical part of the internet infrastructure that translates domain names into IP addresses. When you enter a URL into your web browser, your device sends a DNS request to a DNS server to resolve the domain name into an IP address. This is necessary because computers communicate using IP addresses, but humans find it easier to remember domain names.
DNS works by using a hierarchical system of servers that are responsible for storing and distributing information about domain names and their associated IP addresses. At the top of this hierarchy are the root servers, which store information about top-level domains like .com, .org, and .net. Below the root servers are the top-level domain (TLD) servers, which store information about the specific TLDs, such as .com or .org. Finally, there are the authoritative name servers, which store information about individual domain names.
By translating domain names into IP addresses, DNS allows devices to communicate with each other over the internet. However, DNS can also be a potential security risk, as hackers can intercept DNS requests and redirect users to fake websites. This is known as a DNS hijacking attack and can be used to steal sensitive information like passwords and financial data.
DNS works by using a hierarchical system of servers that store and distribute information about domain names and their associated IP addresses. When you enter a URL into your web browser, your device sends a DNS request to a DNS server to resolve the domain name into an IP address. The DNS server then queries other servers in the hierarchy until it finds the authoritative name server that holds the IP address for the requested domain name. Once the IP address is retrieved, the DNS server returns it to your device, allowing it to connect to the requested website or service. DNS also uses caching to speed up the process by storing recently accessed IP addresses for a certain period of time, reducing the need for repeated queries.
A VPN (Virtual Private Network) is a tool that encrypts your internet traffic and routes it through a private network of servers operated by a VPN provider. This means that your online activities are hidden from your internet service provider and other potential snoopers. When you connect to a VPN, your device creates a secure and encrypted tunnel between itself and the VPN server.
All of your internet traffic passes through this tunnel, making it invisible to anyone outside the VPN network. This provides a level of privacy and security that is not possible when using a regular internet connection. VPNs are commonly used by individuals and organizations to protect their online activities, bypass internet censorship, and access restricted content.
A VPN works by creating a secure and encrypted connection between your device and a VPN server. When you connect to a VPN, your internet traffic is encrypted and routed through the VPN server before it reaches its final destination. This means that anyone trying to intercept your online activities will only see encrypted traffic, making it virtually impossible to decipher the data being transmitted.
The VPN server acts as an intermediary between your device and the internet, allowing you to access the internet as if you were in a different location. For example, if you connect to a VPN server located in the United States, your device will appear as if it is located in the United States, even if you are physically located in a different country.
VPNs use different protocols to establish the secure connection between your device and the VPN server, IKEv2, and L2TP/IPsec. These protocols help to ensure that your data is encrypted and transmitted securely over the internet.
Overall, a VPN provides a level of privacy and security that is not available with a regular internet connection. By encrypting your online traffic and hiding your IP address, a VPN helps to protect your online activities from prying eyes, making it a valuable tool for anyone concerned about online privacy and security.
Is changing your DNS server legal?
Yes, changing your DNS server to any public DNS server is legal. This is because DNS is a fundamental part of the internet infrastructure designed to be open and accessible. There are many public DNS servers available, including Google Public DNS (8.8.8.8 and 8.8.4.4), CloudFlare DNS (1.1.1.1 and 1.0.0.1), OpenDNS (208.67.222.222 and 208.67.220.220), and Quad9 (9.9.9.9 and 149.112.112.112).
There are a few reasons you may want to change your DNS. For example, you could use a DNS server that is faster or more reliable than your ISP’s DNS server. Consider using a DNS server that is more privacy-focused, such as one that does not collect data about your browsing activity.
In general, there are no restrictions on changing your DNS. There are a few exceptions, such as that some ISPs may block access to specific DNS servers.
Overall, changing your DNS is a safe and legal way to improve your internet experience. However, it is crucial to be aware of the potential risks and to choose a DNS server that is reputable and trustworthy.
Mengenal Apa itu DNS: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Teknologi Anycast DNS
Ketika ingin mengakses sebuah website, hal yang pertama dilakukan adalah mengetikkan alamat website yang ingin dituju ke kolom URL pada browser perangkat. Dalam hitungan detik, website yang dituju akan langsung muncul. Secara tidak sadar, sebenarnya proses tersebut turut memanggil IP address yang dimiliki website tersebut, misalnya ketika mengakses Google.com, maka IP yang terpanggil adalah 74.125.224.72.
IP address ini merupakan sederet angka yang dimiliki oleh semua perangkat komputer agar saling terhubung dalam jaringan internet serta digunakan untuk berkomunikasi dan mengidentifikasi setiap website. Lalu bagaimana bisa, browser yang kita gunakan memahami apa yang kita ketik di URL bar dan menampilkan halaman website yang kita maksud dengan tepat? Padahal mereka berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan nomor IP address? Di sinilah peran dari DNS dan DNS Server sebagai translator dari nama domain yang diketik ke dalam web browser.
VPN Menggunakan Aplikasi Turbo VPN Sedangkan DNS Tidak
Untuk mempermudah VPN menjelajahi website, VPN membutuhkan aplikasi Turbo VPN.
Turbo VPN adalah salah satu layanan VPN yang tersedia di pasaran, dan cara kerjanya mungkin berbeda dengan VPN lainnya.
Cara kerja umum dari VPN termasuk Turbo VPN, secara umum adalah sebagai berikut:
Setiap aplikasi VPN mungkin memiliki antarmuka dan langkah-langkah yang sedikit berbeda, tetapi prinsip kerjanya secara umum sama.
Penting untuk memperhatikan kebijakan privasi dan keamanan dari penyedia layanan VPN yang Anda gunakan dan memastikan Anda memahami pengaturan dan fitur yang disediakan oleh aplikasi tersebut.
What is a smart DNS, and what does it do?
Smart DNS is a technology that redirects your DNS queries through another server in a different region, making it appear as if you were in another country. It’s like if you were using a phone book from another country to get the IP address you want to get to.
This could help you bypass geo-restrictions on some online content. Unlike Virtual Private Networks (VPNs), smart DNS only reroutes DNS requests, enabling faster speeds and broader device compatibility. However, it doesn’t provide the same level of security and privacy as VPNs.
What is a DNS server, and what does it do?
DNS, or Domain Name System, is the internet’s address book system, and it’s used whenever you do anything online.
A DNS translates human-readable website names like google.com into machine-readable IP addresses that computers can understand. Without DNS, we would have to memorize long strings of numbers to access every website, making the internet a far more cumbersome place.
If you haven’t changed any settings, you’re probably using the DNS your ISP (Internet Service Provider) supplied.
Perbedaan VPN dan DNS
VPN (Virtual Private Network) dan DNS (Domain Name System) adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya berperan dalam menyediakan akses dan keamanan dalam penggunaan internet.
Berikut perbedaan VPN dan DNS adalah:
Baca juga: Apa Itu IP Address dan Perbedaannya dengan Domain?
NEO DNS: Managed DNS Pertama di Indonesia dengan Teknologi Anycast
Biznet Gio menyediakan NEO DNS yaitu layanan managed DNS berteknologi Anycast pertama di Indonesia yang lebih unggul dibandingkan DNS biasanya. Berbeda dengan sistem Unicast yang digunakan pada umumnya, sistem Anycast akan mengarahkan satu IP Address ke beberapa server sekaligus dengan jalur yang paling optimal sehingga proses transmisi dapat berjalan dengan cepat.
Mekanisme Anycast memperkecil angka latensi sekaligus meningkatkan kecepatan jaringan dan up time pada saat DNS Resolving sehingga, akses DNS Query jadi semakin cepat sehingga dapat mempermudah akses website sekaligus meningkatkan user-experience bagi pengunjung website. Dengan menggunakan layanan NEO DNS, website dapat diakses dengan cepat di mana saja, baik secara lokal maupun internasional. Hal tersebut dikarenakan database pada NEO DNS secara otomatis akan tereplikasi ke 12 Data Center yang tersebar di Indonesia dan seluruh dunia.
NEO DNS dapat langsung digunakan hingga 10 records secara GRATIS. Layanan ini juga bisa dinikmati oleh pengguna domain yang menggunakan layanan NEO WEB. Jika pengguna membutuhkan layanan untuk mengelola DNS dengan jumlah records yang lebih banyak, maka bisa memanfaatkan layanan DNS Manager PRO dengan biaya Rp25.000,- per bulan. Tunggu apalagi registrasi sekarang dan miliki DNS Manager dengan segala keunggulan Anycast!