Jenis Akun Saldo Normal Kredit Adalah
B. Saldo Normal Liabilitas
“Liabilitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Liabilitas atau Pasiva atau juga biasa disebut dengan Hutang atau Utang merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Tentu saja bukan hanya sekedar “Hutang”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Liabiltas”. “Saldo Normal” untuk “Liabilitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Liabilitas” ditandai kepala akun nomor 2 (dua). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 2 (dua) ini pada sisi Kredit (Cr).
Kategori “Akun Hutang” dan “Kewajiban Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Kategori ini masih menjadi bagian dari Kewajiban Lancar atau Liabilitas Jangka Pendek.
Di Kledo, “Akun Hutang” ditandai dengan kode 2-201xx. Untuk kelompok Hutang Lain-lain ditandai dengan kode 2-202xx. Biaya dan Bunga Terhutang ditandai dengan kode 2-203xx. Sedangkan “Hutang Bank” ditandai dengan kode 2-204xx.
Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” terkait Hutang Pajak juga masuk pada “Liabilitas”, lebih tepatnya merupakan bagian dari Liabilitas Jangka Pendek.
Di Kledo, kelompok Hutang Pajak ini ditandai dengan kode 2-205xx.
Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” termasuk Hutang Pemegang Saham dan “Kewajiban Jangka Panjang” juga masuk pada “Liabilitas”.
Di Kledo, kelompok Hutang Lancar Lainnya ditandai dengan kode 2-206xx. Kemudian, untuk “Kewajiban Jangka Panjang” ditandai dengan kode 2-207xx.
Bagaimana dengan “Liabilitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Liabilitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).
Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Liabilitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Liabilitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Liabilitas” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti “Aset”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Baca juga: Kode Akun Akuntansi: Berikut Pembahasan Lengkap dan Contohnya
Contoh Saldo Normal Debit
Maka berdasarkan contoh saldo normal akun debit di atas, pencatatanya adalah sebagai berikut:
Pengertian Saldo Normal
Saldo normal merupakan hal yang penting dalam pembukuan, karena digunakan untuk menganalisis laporan keuangan.
Tujuan saldo normal adalah untuk menunjukkan saldo kredit dan debit pada akun sebelum melakukan pembukuan.
Nah, saldo normal memberikan perkiraan jenis saldo yang membedakan antara kredit dan debit pada suatu akun.
Perkiraan tersebut berdasarkan proses akuntansi dan klasifikasi di tabel akun. Klasifikasi saldo normal adalah menggunakan prinsip berpasangan pada pembukuan.
Saat pembukuan, akun yang lain pasti berpengaruh sehingga mengakibatkan adanya beberapa penambahan maupun pengurangan jumlah di rekening.
Untuk ciri saldo normal adalah sifatnya saling memengaruhi dan seimbang di dalam proses pembukuan.
Artinya, saldo normal adalah ketetapan bahwa tiap akun akan memiliki debit dan kredit secara berpasangan dan tersendiri.
Kesimpulannya, saldo normal adalah proses untuk menemukan batas normal suatu akun sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan di masa depan.
Baca juga: Saldo Gabungan Itu Apa? Ini Penjelasan & Manfaatnya Buatmu
Sebagai Pedoman dalam Pencatatan Akuntansi
Pedoman atau aturan pencatatan akuntansi keuangan diperlukan supaya tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.
Posisi debet maupun kredit dari akun yang diatur dalam pedoman ini, debit berarti penambahan sedangkan kredit berarti pengurangan.
Baca juga: 5 Tips Mengelola Perputaran Transaksi Debit dan Kredit dalam Bisnis
Contoh Saldo Normal Kredit
Maka berdasarkan contoh di atas, saldo normal kredit adalah sebagai berikut:
Dari contoh di atas, tentunya kamu bisa memahami tentang jenis-jenis saldo normal akuntansi dan penjelasannya, bukan? Semoga informasi tersebut bermanfaat!
Temukan informasi lainnya seputar finanasial dan keuangan di Pintu Blog. Buat kamu yang ingin mengenal lebih jauh tentang crypto, salah satu aset investasi yang tengah diminati masyarakat Indonesia dengan jumlah investor mencapai 16,1 juta investor per Agustus 2022, kunjungi Pintu Academy.
Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa investasi crypto mulai dari Rp11.000 saja.
Download Pintu sekarang secara gratis di sini.
Fungsi saldo normal adalah memudahkan pembacaan aset. Simak jenis dan contohnya!
Saldo normal adalah salah satu proses penting dalam pembukuan laporan keuangan. Hal ini ditujukan agar Sobat OCBC NISP dapat menganalisis suatu laporan keuangan secara rinci.
Secara singkat, saldo normal adalah posisi standar yang menunjukkan suatu akun berada di keterangan debit atau kredit.
Artinya, akun tersebut dapat ditunjukkan posisinya melalui saldo normal, baik kredit maupun debit.
Untuk memahami pengertian, fungsi, contoh, hingga jenis saldo normal, Sobat OCBC NISP bisa menyimak penjelasan artikel berikut ini.
Pengklasifikasian Riil Account
Sebagaimana telah Anda simak dalam penjelasan artikel sebelumnya, akun riil dalam akuntansi meliputi neraca saldo, berupa asset, modal, dan utang.
Saat riil account yang masuk dalam kelompok neraca keuangan, maka pastikan saat bertambah berada di golongan debit.
Dan ketika riil account berkurang, maka catat ke golongan kredit.
Baca juga: Memahami Tentang Akun Pendapatan dalam Akuntansi
D. Saldo Normal Pendapatan
Untuk “Pendapatan” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Pendapatan Perdagangan” pada Kledo.
Pendapatan atau Penjualan merupakan hasil perolehan “Aset” atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain (customer) sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa perusahaan.
Tentu saja bukan hanya sekedar “Penjualan”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Pendapatan”. Sama seperti “Liabilitas” dan “Ekuitas” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Pendapatan” ini berada pada sisi Kredit (Cr).
Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Pendapatan” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) dan untuk akun “Pendapatan Lain-lain” ditandai dengan kepala akun nomor 7 (tujuh).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 4 (empat) dan 7 (tujuh) ini pada sisi Kredit (Cr).
“Pendapatan”. Di Kledo, kelompok Penjualan ini ditandai dengan kode 4-40xxx.
Kategori “Pendapatan Lainnya” masuk pada “Pendapatan”. Di Kledo, kelompok “Pendapatan Lainnya” ini ditandai dengan kode 7-70xxx.
Bagaimana dengan “Pendapatan” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Pendapatan” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr). Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr).
Atau jika dikondisikan pada “Pendapatan”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi pengeluaran. Sebaliknya, nilai “Pendapatan” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Pendapatan” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Baca juga: Mulai Menggunakan Kledo
Untuk Menentukan Saldo Debit dan Kredit
Posisi saldo ditentukan dari sistem akuntansi yang memiliki sisi debit maupun kredit.
Oleh karena itu, posisi saldo dapat menunjukkan bagian-bagian yang menentukan akun aset, pendapatan, modal, kewajiban, dan sebagainya.
Itu tadi penjelasan tentang pengertian saldo normal, fungsi, jenis, hingga contohnya. Intinya, saldo normal adalah proses penting dalam akuntansi yang ditujukan untuk menganalisis suatu laporan keuangan.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi Sobat OCBC NISP dalam mengelompokkan akun sesuai posisi kredit atau debit sebelum melakukan pembukuan akuntansi.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis & Contoh Laporannya
Saldo normal akun dalam ilmu akuntansi adalah salah satu hal yang wajib Anda pelajari dan pahami agar proses pembukuan keuangan berjalan dengan baik. Apa itu pengertian, fungsi, jenis, dan contoh saldo normal akun? Pelajari di Blog Mekari Jurnal!
Dengan memahami saldo normal akun, Anda bisa lebih mudah dalam membuat rincian dan menganalisa laporan keuangan.
Data dan informasi yang tercantum di dalamnya juga akan menunjukkan besar saldo akun debit maupun kredit.
Sebelum membuatnya, Anda tentu harus paham dan mampu menerapkan persamaan dasar dasar akuntansi terlebih dahulu.
Sebagai seorang akuntan, ada baiknya kamu menguasai skill analisa dan pembacaan saldo normal.
Hal ini karena ilmu ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang saldo normal akun, simak penjelasan artikel di bawah ini!
Jenis-jenis Saldo Normal
Setelah memahami pengertian saldo normal, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui jenis-jenisnya. Berikut beberapa jenis saldo normal yang ada di dalam kebijakan akuntansi
Pada akun ini, normalnya terdapat sisi debit yang lebih besar daripada kredit. Karena aset saldo normal menunjukkan pengaruh lebih besar di sisi debit.
Untuk aset dapat berupa kas, bank, peralatan, piutang, peralatan, persediaan barang, hingga pembayaran muka.
Selain itu, terdapat aset tetap yang mencakup tanah, kendaraan, hingga gedung milik perusahaan.
Akun beban memiliki saldo normal dengan posisi debit pengeluaran uang suatu perusahaan. Contoh saldo normal akun beban, yaitu beban administrasi, gaji, iklan, sewa toko, beban pada penjualan, dan lain-lain.
E. Saldo Normal Beban
Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.
Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).
Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.
“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.
“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.
“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.
“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.
“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.
Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).
Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?
Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.
Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!
Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!
Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂
Pada dasarnya, sistem akuntansi terdiri dari berbagai input transaksi yang dicatat dalam model tertentu untuk menghasilkan laporan keuangan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah saldo normal. Simak pengertian dan jenis-jenis saldo normal selengkapnya dalam artikel berikut.